Upangga Artista Menjadi Ajang Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung Berkontribusi Melalui Bahasa Visual dan Bahasa Seni

 

Art Exhibition 2022. (Foto: Bewara Pers)

BEWARAPERS.ID, Bandung – Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung gelar Art Exhibition 2022 dengan mengangkat tema ‘Upangga Artista’. Kegiatan dilaksanakan pada, Rabu (27/07/2022) sampai Jum’at (29/07/2022) di Selasar Lorong Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung.

Program Studi Karya Tekstil dan Fahion mahasiswa 2021 UM Bandung berhasil menyelenggarakan pameran akademik tingkat pertama Upangga Artista Exhibition. Terlahir dari bahasa Sanskerta yang memili arti ‘Berkaya’ dan ‘Artista’ dengan arti keteknikan atau craftsmanship, ketangkasan, kemahiran mengerjakan.

Wakil Rektor 1 UM Bandung Dr. Hendar Riyadi., M.Ag, dan Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora (Soshum) Prof. Dr. Nanang Rizali, M.Ds. sangat mengapreriasi atas pameran Kriya yang menjadi ajang prestasi bagi mereka.

Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora (Soshum) Prof. Dr. Nanang Rizali, M.Ds. merupakan lulusan kriya yang sangat memahami seni, desain, top interior dan hal lainnya yang berhubungan dengan prodi Kriya tekstil dan fashion yang mengingatkannya sewaktu menjadi mahasiswa. Prof Nanang mendoakan para penyelenggara selalu diridhoi Allah SWT dalam semua proses pembelajaran.

Wakil Rektor 1 UM Bandung Dr. Hendar Riyadi., M.Ag menilai pameran ini menjadi bagian penting untuk mendorong dalam berkarya yang melahirkan kepekaan.

“Karena itu pameran semacam ini, walaupun masih mendasar tetapi bisa menjadi pembelajaran untuk kita khususnya kriya. Karya yang terbentuk memiliki simbol 4 pilar dan menjadi kepekaan rasa yang terbangun. Kepekaan rasa ini seringkali kami cerna bahwa seni bukan untuk seni melainkan bisa melahirkan kebinaan di Muhammadiyah. Seni yang mendorong pembebasan emansipasi dan humanisasi juga mendorong librasinya perubahan-perubahan tetapi semua dibingkai dengan nilai keislamannya,” kata dia dalam pembukaan.

Dr. Hendar menyebutkan “Mahasiswa kriya itu mahal”, bukan sekedar tidak bernilai untuk materi tetapi pengetahuan yang mahal ini menjadi awal pembekalan untuk kriya yang lebih maju. Kegiatan ART EXHIBITION 2022 “UPANGGA ARTISTA” Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion akan menjadi bagian karya yang memiliki nilai rasa kepekaan dan nilai ibadah dihadapan Allah SWT.

Adapun Kaprodi Kriya Tekstil dan Fashion Dra. Saftiyangsih Ken Atik. M.Ds menjelaskan kegiatan ini adalah pameran rutin untuk setiap angkatan yang diharuskan bisa menyelenggarakannya. 

“Hanya yang sebelumnya karena pandemi jadi belum bisa terselenggara secara offline tetapi berhasil diselenggarakan secara online, dan baru angkatan 2021 betul- betul bisa melaksanakan perdana offline,” kata dia kepada Bewara Pers Rabu (27/07/2022)

“Exhibition adalah salah satu mata kuliah yang diberikan prodi. Selain itu dalam pameran ini merupakan mata kuliah yang dinilai, jadi sebagai salah satu ujian akhir beberapa mata kuliah antara lain nirmana dwimatra, nirmana trimatra, gambar bentuk dan proses kreatif. Dan ini semua mata kuliah yang sudah dikuratorial, sudah diseleksi oleh para dosen kriya tekstil dan fashion, karya yang terpilih layak berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan,” lanjutnya.

Prodi Kriya Tekstil dan Fashion Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung telah menjadi anggota Asosiasi Prodi Kriya Tekstil Indonesia. Mahasiswa dan prodi kriya pun sudah banyak mendapatkan penghargaan dari mulai angkatan 2016 sampai yang terakhir menjadi juara 1 Lomba Mural, Lomba Desain Batik, Lomba Desain, Lomba Busana, kemudian Lomba MUA.

“Sebagai kaprodi saya harus aktif dalam organisasi diluar kampus, terutama yang melibatkan perguruan tinggi sejenis di Indonesia, makannya kriya tekstil dan fashion UM Bandung menjadi anggota asosiasi prodi kriya seluruh Indonesia, asosiasi desain fashion, desain mode, asosiasi desain dan tekstil Indonesia dan berbagai organisasi baik individu maupun prodi,” sambungnya.

Karya dari kriya tekstil dan fashion UM Bandung sudah banyak diperjual belikan. Beberapa mahasiswa secara personal ada yang sudah melakukan jual beli karya, membuat karya yang bisa diperjual belikan. 

“Pameran offline pertama ini akan menjadi rel yang menarik kreatifitas imajinasi-imajinasi khsusunya mahasiswa prodi kriya tekstil dan fashion untuk terus bergerak menunjukkan kemampuannya, kemudian perannya dalam dunia pendididkan seni kriya dan desain terutama dilingkungan Univerisitas Muhammadiyah bandung dan seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia. Intinya pameran ini bukan hanya menunjukkkan melainkan kita berkontribusi pada kemajuan pendidikan di Muhammadiyah khususnya dengan dunia kriya,” tutup dia.

Ketua Pelaksana Hermawati mengatakan terdapat 120 karya yang dipamerkan setelah diproses dari pengkurasian.

“Sebenernya karya kita banyak sekali cuman karena memang keterbatasan panel, Kemudian keterbatasan base, dan keterbatasan ruangan. Maka gambar-gambar dan karya-karya kita itu di kurasi sehingga yang sekarang ditampilkan itu adalah 120 karya hasil angkatan 21 semester satu dan dua, namun ada juga dari kaka tingkat,” kata dia kepada Bewara Pers.

“Harapannya aku ingin Upangga Artista ini berkelanjutan. Tidak hanya hari ini saja, tidak hanya dilatarbelakangi oleh tugas, dan juga dapat menginspirasi orang-orang yang melihat karya-karya kita dan harus bisa mengekspresiasikan seni. Trobosan angkatan 21 bisa menyelenggarankan secara offline, kita juga mempersiapkan ini sangat mepet hanya dalam waktu satu bulan dan 28 peserta yang mengikuti pameran ini,” tutup dia. (*)


Wartawan: Mira, dan Umi
Editor: Tania Rahmawati

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama