![]() |
Perkaraa: Berantakan (Foto: Pinterest) |
Perkaraa: Berantakan
Beban beratnya dipikul sendiri oleh pundak yang diharuskan kokoh. mimpinya harus tinggi karena manusia dewasa itu.
Kian terbakar sinar matahari, keringat membasahi hati yang dipaksa memberi aksi. perutnya diisi wejangan kuda putih bersayap kiri.
Menginjak bara api tapi diharuskan merasa dingin, untuk kelangsungan hidup yang tak bisa diakhiri diri sendiri.
Entah apa yang dipikirkan singa jantan yang enggan berburu, selalu meminta bala bantuan pada para betina.
Apakah diriku harus menjadi manusia setengah dewa, agar bisa berlari dan menghantam tembok besar yang ada di depan mata.
Langit pun hanya bisa menyaksikan tangisan orang orang yang di lengan kirinya ada gelas kaca. orang orang yang berteriak kapan ini berakhir.
Apa bisa disusun rapi kembali?
Padahal isi kepala seperti gelas kaca yang sedikit retak, lebih banyak serpihan pecahnya.
Berdoa pada Tuhan agar untuk disusun rapi kembali, semoga ia diberi jawaban.
Oleh: Raa