BEWARAPERS.ID, Bandung - Keramaian memadati kawasan Sekolah Dasar (SD) 07 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 08 Antapani, Bandung. Menjadi salah satu titik lokasi Perlombaan tingkat SD di ajang Olimpiade Ahmad Dahlan (OlympicAD) ke 7. Terlihat antusias para peserta serta pendamping dipancarkan dari raut wajah bahagia, yang hadir dari seluruh Indonesia.
Suasana tegang pun terlihat dari kegelisahan serta rasa tegang para peserta yang akan unjuk gigi di hadapan para juri. Perjuangan serta kegigihan para peserta yang hadir dari belahan pulau untuk hadir dan berkompetisi secara suportif dalam meraih emas.
Dodi Permata, salah satu pendamping dari SD, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bangka Belitung, menceritakan perjuangan dirinya beserta para peserta dalam menempuh perjalan untuk mengikuti OlympicAD ke 7 ini.
"Kami perjalan menuju Bandung naik pesawat dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung menuju Jakarta bersama dengan rombongan countingin. Cuman disini kita fokusnya di SD, STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung. Kami menggunakan pesawat dengan waktu 50 menit dari Bangka Belitung ke Jakarta. Kemudian dari Jakarta menuju ke Bandung selama 4 Jam," ucap Dodi kepada Bewara Pers, Kamis (7/3/2024).
Perjuangan pun terlihat dari kegigihan para peserta dan pembimbing dalam melakukan persiapan untuk berkompetisi di ajang OlympicAD ke 7. Dodi beserta para peserta sudah melakukan persiapan selama satu bulan demi membawa pulang emas.
![]() |
Momen Dodi Permata memberikan arahan kepada para pesertanya, di kawasan SD dan SMP 08 Antapani, Bandung. Pada Kamis (7/3/2024). (Foto: Daffa Sarja/Bewara Pers) |
"Semua pembimbing dan pendamping, kita sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, memang 1 bulan sebelumnya sudah free present, mudah-mudahan hasilnya kita mendapatkan keberuntungan untuk membawa pulang emas karena target misi kita adalah point center, kita akan membawakan emas," Ungkap Dodi.
Tak ada kegiatan yang akan berjalan secara sempurna, di penghujung pembicaraan, Dodi menyampaikan pesan serta kesan dari kegiatan OlympicAD ke 7 yang diselenggarakan di Bandung ini. Terdapat evaluasi serta masukan yang disampaikan oleh Dodi, mulai dari teknis hingga tata kelola.
"terkait tata kelola kepanitiaan saja yang perlu dievaluasi kedepannya, misalnya pada bidang musikalisasi puisi yang perlu dievaluasi terkait dengan teknis, kemudian keseriusan tata kelola penjurian tim harus betul betul disampaikan kepada peserta atau pembimbing, sehingga lomba-lomba yang kita mainkan berdasarkan proses perundingan antara juri, panitia, dan peserta," ungkap Dodi.
"Sehingga, kami yang memang terbang keluar pulau Bangka tidak sia-sia, karena kami memang sungguh-sungguh, selain ingin berkompetisi di olimpiade ini, tapi memang betul-betul melatih kepercayaan diri serta mentalitas anak-anak agar mereka mengenali dunia luar, seperti apa cara berkompetisi kedepannya. Oleh karena itu, kami yakin panitia-panitia berikutnya akan lebih serius untuk persiapan kedepannya," pungkas Dodi.
Wartawan: Daffa Sarja, Himayatul Islam
Editor: Yogi Bagus Prasetyo