Oleh ES: LAGI

Oleh ES: LAGI
Oleh ES: LAGI (Foto: Pixabay/Bingodesigns)

 

LAGI.

Hai, apa kabar lagi? Jelang beberapa waktu… saat bilang akan pamit. Sekarang keadaan nya gimana? Sepertinya aku sudah cukup berfikir dan akan mulai melanjutkan menulis sekarang.

Tapi Sebelum itu.. aku ingin menyapa semuanya.

Sebelum kamu.

Haiii kalian, teman-teman ku yang aku banggakan, ini kisah lagi buat kalian baca. Semoga kalian menikmati nya dengan rasa senang ya… Aku balik lagi dengan sebuah cerita yang mungkin kalian akan merasa biasa saja, seperti hujan yang jatuh begitu saja, dan kalian berusaha keras untuk menghindari nya. Sakit bukan? Menjadi hujan. 

Hujan tersebut jatuh dengan senang hati loh? Tanpa kalian sadari kalian selalu ingin menghindarinya, jika hujan bisa bersuara dia mungkin akan berucap seperti ini “Aku dihindari oleh kalian, tanpa sadar kalian juga membutuhkan ku. Apa aku akan berhenti? Tidak. Karena sebagian orang menginginkan ku.” Hujan akan merasa sedih dan senang bersamaan, sangat ikhlas bukan? Tapi kalian tahu… aku pun sendiri menemukan orang yang paling ikhlas dalam hal yang jelas menyakitkan buat dia dalam cerita ini.

Apa aku boleh menyebutkan namanya? Ya. Untuk kali ini aku akan menyebutkan namanya… Ica.

Kalau kalian membaca ini dari cerita awal sampai sekarang, ini terkait.

Kalian akan menemukan orang baik namun kejam.

Kalian akan menemukan orang yang perhatian namun cuek.

Kalian akan menemukan orang yang brengsek namun manis.


DAN LAGI.

Aku akan menceritakan nya perlahan, dengan banyak kiasan di dalamnya. Aku berharap kalian semua suka dengan ketidakjelasan ini. Aku harap.

Apa kalian menyukai orang yang baik? Jelas kalian semua menyukai orang yang baik, kalian tidak akan pernah merasa tidak percaya. Aku mengenal orang tersebut, dia sangat baik dan dia sangat bisa dipercaya bahkan aku sendiri merasa heran kenapa dia bisa seperti itu. Aku senang mengenal dia, dan aku menyukai dia. Tapi dia kejam. Dengan sifat baik seperti itu, dia membuat luka yang cukup. Dan itu tidak bisa diterima, seperti api yang menghanguskan kayu, rasa baik itu hilang sama seperti kayu.

Lalu apa kalian menyukai dengan orang yang selalu memberi perhatian? Aku mengagumi orang seperti itu. Aku menyukai juga. Aku rasa orang seperti itu akan mudah disukai oleh orang-orang, jelas aku salah satunya. Tapi kenapa harus ada cuek dalam hal perhatian? Rasanya tidak mungkin bukan? Dia sedikit aneh, hal yang seharusnya cukup tapi dia tambah dengan hal yang tidak seharusnya. Itu kekurangan dia. Dan yang aku tidak suka, dia terlalu cuek untuk sekitar bahkan dengan dirinya.

Dan terakhir, orang yang brengsek jelas-jelas brengsek. Dia membuat seolah-olah semuanya berputar dalam lingkaran dia. Kalian pasti akan membenci orang tersebut. Karena orang itu hanyalah pengarang yang cuma bisa menulis, memberi perhatian, memberi harapan, tanpa memberi kejelasan. Sangat egois bukan? Aku pun sangat tidak menyukai orang tersebut. Untuk apa menyukai orang yang egois dan jahat terhadap sekitar? Seperti benalu yang terus menempel pada bunga yang akan merdeka. Tapi dia mampu membuat orang bisa menyukai dengan sepenuh hati, dengan tindakan dia dan perilaku dia. Sifat dia yang tidak bisa ditebak bahkan percakapan yang bisa mengait orang-orang. Jujur aku mengakui dia sebagai orang yang manis, karena hal itu.

Ini tidak akan terlalu panjang lagi, aku hanya akan menyimpulkan dari cerita-cerita sebelumnya.


AKHIR.

Orang brengsek itu berpikir tentang bagaimana mungkin dia memilih antara dua cinta yang sama-sama membentuk dirinya? Dia tidak mau menyakiti hati siapapun, tapi apa bisa hatinya memilih hanya satu? Pertanyaan itu terus saja berputar disana. Bajingan bukan? Memilih 2 orang yang dimana dia saja tidak mengerti tentang perasaan nya sendiri. Lalu apa jawaban nya? Mungkin dia berpikir bukan tentang memilih. Mungkin, dia bisa belajar mencintai kedua orang lainya dengan cara yang berbeda, dengan porsi yang sama. Karena mereka adalah bagian dari dirinya yang tidak mudah dipisahkan. Untuk kedua kalinya, dia benar-benar binatang bukan? Karena dia pun mengerti tidak ada pilihan yang mudah. Tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Mungkin, yang terbaik adalah membiarkan kedua orang itu pergi. Karena jauh didalam hatinya jelas dia tau, kalau dia harus berhenti mempermainkan hati mereka. Dia harus membebaskan mereka, dan membebaskan dirinya itu sendiri. Dan dia tidak bisa membuat salah satu dari mereka menderita lebih lama. Ini saatnya dia mengakhiri semua itu, meskipun itu berarti dia harus merasakan kesedihan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dan ya, akhirnya mungkin kesadaran itu datang dengan keadaan yang ada dan mungkin, ini harga yang harus dibayar untuk mencintai 2 orang tersebut. Tapi kita semua tahu tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan betapa sakitnya dia kehilangan mereka berdua.

Ini bukanlah kisah sad ending bagi si brengsek itu.  Dan juga bukan akhir yang bahagia, tapi ini kisah yang tidak seharusnya ada.

Dan ya, mungkin pesan dari saya sebagai penulis ini. “Mungkin meski mereka tidak bersama, hal itu akan menjadi kenangan yang pahit namun manis… Terus terpahat sampai pada akhirnya hal itu jadi pelajaran yang baik buat mereka semua.”

Dan untuk kalian semua, “Sayangi orang yang telah menyayangi kalian lebih jauh dari dia menyayangi dirinya sendiri, karena saya tau… orang itu telah melebihi batas hanya untuk membuat dirinya cukup dengan kalian.”

Kayaknya cukup ya, semua yang saya tulis ini pada akhirnya.

Aku izin pamit untuk kalian semua, terutama untuk kamu…

Berdoa ya, semoga saya bisa menulis lagi dengan cerita yang berbeda selanjut nya.

 

Dadahhh, dari aku penulis.

Untuk kalian semua. 


Oleh ES

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama