![]() |
| Hima KPI beserta para peserta acara Movie Exhibition Film Screening (24/7/2024) di Bandung Creative Hub (BCH) |
BEWARAPERS.ID, Bandung - Dalam rangka memeriahkan Movie Exhibition Film Screening, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) gelar acara di Bandung Creative Hub pada Rabu, (24/7/2024).
Film ini merupakan tugas ujian akhir semester (UAS) Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2022 dan angkatan 2021, mata kuliah Sinematografi, Produksi Sinetron dan Film Dakwah. Dengan berbagai judul film yang menarik seperti Where’s My Home, Amor Fati, Labirin, Timpang, Idiot, Heal The Scars, dan Mem-Bandung.
Acara ini menjadi momen penting bagi mahasiswa KPI dalam memeriahkan hasil karya-karya film mereka yang disaksikan langung oleh Rahmat Alamsyah M.Ag selaku Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Kelik Nursetiyo Widiyanto M.Ikom selaku dosen pengampu mata kuliah Sinematografi, Femi Fauziah Alamsyah M.Hum selaku Sekretaris Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), serta calon mahasiswa baru kpi dan peserta dari lintas kampus yang ikut serta dalam memeriahkan acara ini.
Dzikry Yudha selaku ketua pelaksana, menjelaskan maksud dari tema ‘Cinematology 1.0, Movie Exhibition Film Screening’.
“Cinematologi itu berasal dari sinema atau film sedangkan tologi itu artinya Ilmuwan. Jadi kalau digabungkan Keilmuan Perfilman, dan Movie Exhibition atau pameran perfilman. Jadi kami sebagai panitia memamerkan perfilm-an karya-karya Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang sudah digarap selama 1 Semester,” ungkap Dzikry Yudha.
Dalam sambutannya Rahmat Alamsyah selaku Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mengucapkan terima kasih kepada semuanya atas dukungan dan partisipasi sehingga terselenggaranya acara ini, terlebih kepada mahasiswa semester 4 sebagai panitia.
“Berharap kedepannya tidak berhenti di acara ini saja, kembangkan proses produksi film-film dakwah juga,” tegas Rahmat Alamsyah.
Tak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan Jika temanya sosial itu tidak akan pernah habis, selalu ada. Yang ditonton di netflix atau bioskop itu yang sering mendapatkan penghargaan seperti Oskar.
“Film-film yang mendapatkan penghargaan itu film yang mengangkat tema sosial bukan film action atau super hero. Kalau avenger dari aspek teknologinya. Karena itu film-film penghargaan ialah yang sesuai dengan realitas,” tuturnya
Wartawan: Himayatul Islam, Rahmi Siti Fatimah
