![]() |
PK IMM FAI yang melaksanakan SIMPOSIUM pada Minggu (29/09/2024) berlokasi di Kopi Takar, Manisi, Cibiru dengan dihadiri pemateri serta penguji (Photo : Bewara Pers) |
BEWARAPERS.ID, Bandung — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) menggelar kegiatan SIMPOSIUM di Kopi Takar, Manisi, Cibiru pada hari Minggu (29/09/2024).
Kegiatan "SIMPOSIUM" memiliki tema yaitu "Cinta dan Nafsu Politik" yang dilatarbelakangi karena adanya keresahan terkait dengan perpolitikan khususnya di ranah kampus dengan turut mengundang pemateri Bagas Abdillah N (Kabid Organisasi IMM HKI) serta penguji-penguji yaitu Tazzaka Ahsan (Ketua Korkom IMM UMBandung) serta Fadli Jihadul Islam (Demisioner Ketum PK IMM PAI).
SIMPOSIUM berbentuk semi formal dengan rangkaian kegiatan berupa sharing session terkait perpolitikan yang mewadahi aspirasi serta diskusi yang berlangsung antar audiens dilanjutkan dengan sesi kritisi pembahasan oleh penguji yang telah diundang.
Politik berlandaskan cinta menjadi salah satu bentuk tujuan nyata dari diadakannya SIMPOSIUM oleh PK IMM FAI antara lain agar tidak ada rasa ambiguitas antar cinta dan nafsu dalam perpolitikan baik dalam ranah kampus ataupun pemerintahan.
Fajar Abidin selaku ketua pelaksana SIMPOSIUM menerangkan latarbelakang terciptanya kegiatan ini adalah karena merasa politik sedang dipermainkan "Politik di masa sekarang merasa dipermainkan, karena orang menjadi ambigu antara cinta dan nafsu, padahal kedua hal tersebut mutlak berbeda". Tegasnya.
Pentingnya menggunakan politik murni juga menjadi landasan SIMPOSIUM yang dituangkan melalui sesi diskusi yang dipaparkan oleh pemateri Bagas Abdillah N untuk dapat diterapkan pada seluruh elemen masyarakat khususnya mahasiswa.
Fadli Jihadul sebagai penguji menuangkan pemikirannya terkait relevansi tema yang diusung yaitu Cinta dan Nafsu "Cinta dan Nafsu memiliki proses yang sama, memerlukan proses perjuangan serta pengorbanan. Cinta menghasilkan ketentraman sedang nafsu ketidaknyamanan, sedangkan politik cara untuk meraih kekuasaan". Ujarnya
Peningkatan wawasan politik bagi mahasiswa sangat penting untuk menumbuhkan perasaan awareness dan kritis terhadap situasi yang terjadi didepan mata yang diwadahi melalui SIMPOSIUM.
Terakhir, Tazzaka Ahsan sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) sekaligus penguji dalam kegiatan SIMPOSIUM menyampaikan harapan kepada IMM untuk terus menjadi role model perpolitikan kampus "Harapan saya ke IMM sangat besar, justru saya memang menginginkan IMM menjadi role model dalam politik kampus berikut juga dalam setiap gerakan dan gebrakan mahasiswa" **
Wartawan : Daffa Ichyaul, Ghibran
Editor : Prita Hazra Santana