Membuka Layar, Membuka Wawasan: Art Side On Screen Vol. 3 Suguhkan 6 Film Sarat Makna


Penyerahan Apresiasi Kepada Para Sutradara pada Sabtu (26/07/2025). (Foto: Muhammad Fauzan Hilmy, LPM Bewara)

 

BEWARAPERS.ID, Bandung - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Art Sinemetografi Deluxe atau Art Side Universitas Muhammadiyah Bandung menghadirkan semarak kreativitas melalui kegiatan screening film dengan judul “Art Side On Screen Vol. 3” ajang bagi para sineas muda untuk menampilkan karya-karya mereka sekaligus membuka ruang diskusi sinema di kalangan mahasiswa di Auditorium KH Ahmad Dahlan (UM) Bandung. Pada Sabtu, (26/07/2025)

Acara ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa internal UMB hingga pihak dari luar UMB, seperti Lab Film FIKOM UNISBA dan BSM Rental. Sambutan hangat yang disampaikan oleh Ahmad Fauzi selaku ketua pelaksana, untuk membuka kegiatan, kemudian disambung dengan sambutan Ketua Umum UKM Art Side, Dzikry Yudha, dan Pembina UKM Art Side, Agung Tirta Wibawa, S.Sos., M.Ag.

Mengenai dunia perfilman, khususnya di kalangan mahasiswa, Pak Agung Tirta Wibawa sebagai pembina Art Side menegaskan harapannya agar para mahasiswa yang hadir dapat menjadi sineas Indonesia di suatu hari nanti.

Harapan saya sih tentu acara ini bisa mewarnai dunia perfilman di Indonesia dan juga tentunya mudah-mudahan mahasiswa ini juga bisa masuk kepada industri film yang masuk kepada ranah industri yang professional, yang lebih ke ranah industry (perfilman). Jadi bisa bersaing dengan sineas-sineas yang lainnya, baik itu dalam negeri ataupun juga bisa masuk ke ranah luar negeri.” Tegasnya.

Ketua pelaksana, Ahmad Fauzi, juga menungkapkan harapannya agar kegemaran terhadap film ini bukan hanya tumbuh di kalangan pecinta film maupun penggiat film saja, namun juga di masyarakat luas, terutama mahasiswa UM Bandung, agar mereka bisa lebih melek terhadap dunia perfilman, khususnya di Indonesia ini.

Tidak hanya itu, Ahmad Fauzi menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya-karya dari anggota Art Side yang merupakan agenda tahunan dari UKM Art Side ini. Hal yang sama juga diungkapkan oleh pembina Art Side.

Tentunya ini bisa sebuah parade film yang kita bisa melihat kekreatifitasan teman-teman yang luar biasa. Yang tentunya ini adalah bagian dari aktualisasi mereka sebagai mahasiswa untuk bisa berkarya di sektor film dan karya video.” Ucap Pak Agung.

Dengan mengusung tagline “Art Side On Screen? Learn More, Action More!” terdapat enam film yang diputar pada kesempatan kali ini, yaitu tiga film spesial berjudul “Warisan” dari Sudden Production yang meraih 5 nominasi di Festival Film Pendek Islami 2025; “Hanya Rindu” dari Gak Pulang Picture yang meraih Juara 1 Short Movie Tarhib yang diadakan oleh P3RI Salman ITB, dan “Penjara Segara” dari Silent Marry Creatives yang merupakan film dokumenter dengan durasi sekitar 28 menit yang mengangkat isu mengenai penangkaran lumba-lumba yang kemudian dijadikan hiburan dalam sirkus serta memberikan sudut pandang Femke Den Haas, pendiri Jakarta Animal Aid Network, mengenai hal tersebut.

Sutradara dari “Penjara Segara” sekaligus seorang mahasiswa dari Program Studi Film dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia (FTV UPI), Rahadian Navanka menjelaskan bahwa film ini dibuat agar kita dapat lebih peduli terhadap hewan, khususnya lumba-lumba yang seringkali dijadikan sarana hiburan.

“Mau ngasih awareness lebih soal penangkaran lumba-lumba, soal ekspoitasi lumba-lumba ke masyarakat yang lebih luas sih, buat gimana lumba-lumba itu sebenarnya kesakitan di dalam suatu penangkaran.” Jelasnya.

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi selama pembuatan film, Navanka mengaku merasa senang karena masih ada kegiatan screening film yang bersedia menerima dan menonton film buatannya itu serta lebih banyak orang yang mengetahui mengenai isu yang diangkat dalam film tersebut.

Setelah diskusi dengan sutradara “Penjara Segara”, menyusul pemutaran tiga film hasil kreativitas UKM Art Side dengan judul “A Tale Beneath A Tree” dari Aether Production yang bercerita tentang kehidupan Ares dan Aphrodite seandainya mereka hidup di zaman modern, “Sunyi Yang Tak Pernah Kau Dengar” dari Suarasa Pictures tentang kehidupan seorang gadis pengidap skizofrenia, dan “No Season in The Sky” dari Circleside Films tentang kenangan dari sepasang kekasih yang berbeda keyakinan. Pemutaran ketiga film ini disambut antusias oleh penonton, dan diselingi dengan bedah film oleh produser, sutradara, dan penulis naskah dari masing-masing film dan juga penyampaian tanggapan dari kurator internal, Dzikry Yudha selaku ketua umum UKM Art Side, dan eksternal, Sinar Iqbal sebagai perwakilan dari BSM Rental.

Salah seorang perwakilan dari Lab Film FIKOM UNISBA, Nadiva, yang juga menjadi peserta pada kegiatan kali ini, menyampaikan kesan yang sama terhadap film-film yang ditayangkan.

Kesannya seru banget, bagus-bagus banget. Karya-karya yang dihasilkan sama mahasiswa UMB juga ternyata bagus-bagus, kreatif semuanya dan overall bagus sih.” Ujarnya.


Wartawan: Aziz, Fauzan, Hikma, Ihsan

Editor: Rahmi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama