MASAKU Prodi Ilkom UM Bandung.(Foto: Bewara Pers))
BEWARAPERS.ID, Bandung - Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung gelar MASAKU (Masa Orientasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi), Senin (7/3/2022).
MASAKU dengan tema Rekontruksi Karakteristik Mahasiswa dengan Konsistensi Intelektualitas ini digelar sebagai gambaran mengenai prodi Ilmu Komunikasi agar mahasiswa baru memiliki kesiapan fisik, sosial, psikologi, dan spiritual dalam memasuki kehidupan di lingkungan UM Bandung.
Muhammad Dzulfikar, selaku Ketua Pelaksana MASAKU 2022 menjelaskan bahwa tujuan diadakannya MASAKU ini untuk mencetak kader-kader mahasiswa Ilmu Komunikasi yang unggul dan bertanggung jawab. Kegiatan yang berlangsung selama 1 minggu ini, diikuti oleh 94 mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Baca Juga: Dilantik, UKM Tapak Suci UM Bandung Siap Tingkatkan Sinergitas Organisasi dan Dakwah
Selain itu, ia pun berharap kegiatan ini bisa membuat mahasiswa baru dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dalam acara ini, baik itu di dalam kampus, maupun di luar kampus.
Dzulfikar menjelaskan bahwa kegiatan ini wajib diikuti mahasiswa baru karena MASAKU memberikan wawasan dan edukasi baik soft skill maupun hardskill untuk mahasiswa, tentunya wawasan ini akan membantu dalam menentukan pengonsentrasian jurusan pada semester yang akan datang.
"MASAKU juga menjadi ajang menemukan jati diri dalam penyaluran minat dan bakat para mahasiswa supaya bisa lebih diarahkan dan diwadahi dalam ruang lingkup organisasi," kata dia kepada Bewara Pers, Senin (7/3/2022).
Sementara itu, salah seorang peserta MASAKU 2022 Daffa Ichyaul Majid Sarja mengungkapkan bahwa MASAKU penting bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Daffa menjelaskan bahwa MASAKU ini mengenalkan lebih dalam mengenai prodi ilmu komunikasi, juga membuat mahasiswa baru menjadi lebih terarah.
Baca Juga: Jadi Revolusi Informasi, Prodi Ilkom UM Bandung Gelar Seminar Jurnalisme Profetik
Daffa mengaku senang karena bisa mengikuti MASAKU 2022. Daffa berpesan semoga prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.
“Acaranya seru, banyak hal yang bisa diambil juga, tapi ada juga rasa tegangnya. Tapi kurangnya sih karena kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid," singkat dia.(*)