Siap Bawa Perubahan, Mapala Arkara UM Bandung Resmi Dilantik

 

Mapala Arkara UM Bandung Dilantik
Pengurus Mapala Arkara UM Bandung usai dilantik.(Foto: Bewara Pers)



BEWARAPERS.ID, Bandung - Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Arkara Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menggelar pelantikan pengurus di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Selasa (22/03/2022).

Ketua UKM Mapala Arkara Genta Safa Ramadhan menjelaskan, setelah berdirinya Arkara pada dua tahun ke belakang, pihaknya telah berusaha membenahi struktur di dalam organisasi. 

Maka, Arkara mengambil tema “Terwujudnya Organisasi yang Berkualitas, Loyalitas, dan Menjungjung Tinggi Nilai Kekeluargaan Demi Kemajuan”. Tema itu diambil berdasarkan dari proses perjuangan selama ini.

Baca Juga: Berantas Kesenjangan Pendidikan, Mahasiswa Cianjur Bentuk Aksi Numerasi Desa

“Sekitar 25 sampai 30 peserta yang dilantik. Arkara mempunyari rencana pada bulan Desember akan mengadakan penanaman pohon di sekitar kampus. Tetapi terlebih dahulu melanjutkan program kerja yang sempat tertunda, setelah itu melaksanakan penanaman pohon sampai tahap diklatsar anggota baru,” kata dia kepada Bewara Pers, Selasa (22/03/2022).

Ia berharap, Arkata menjadi Mapala yang mengharumkan almamater UM Bandung, dan mengharumkan nama Arkara hingga ke universitas ataupun kota lain. 

"Semoga Mapala Arkara memberikan banyak juga nilai-nilai positif, dari mulai lingkungan sampai sosial semua ada di Arkara, kita bergerak, menampung, dan merealisasikannya bukan hanya di lingkungan akademik dalam kampus melainkan sampai dunia luar,” sambung dia.

Proses panjang untuk Mapala Arkara mengartikan proses perjuangan, proses pendewasaan dari sekumpulan orang yang mempunyai tujuan sama. Ia pun bertekad untuk berusaha menjadikan salah satu wadah prestasi di kampus baik dalam akademik maupun luar akademik.

Didalam sambutannya Wakil Rektor 1 Dr. Hendar Riyadi, M. Ag mengatakan, Arkara merupakan bagian baru yaitu Sayap yang memperkuat UM Bandung. Arkara, kata dia, menekankan bahwa Mapala bukan sekadar naik gunung. Tetapi Mapala ini syarat yang bertugas kemanusiaan. Dengan demikian, itu dituntut untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan dengan sangat kuat, gigih dan menjadi bagian dari komitmen ke-mapalaan-nya.

“Sangat menekankan jangan ada kekereasa didalam organisasi apapun termasuk Mapala Arkara ini, karena sering kali mendengar empat tahun terakhir ini banyak kejadian yang tidak diinginkan terjadi di pecinta alam, maka kalian harus mengesankan tidak boleh ada kekerasan disuatu organisasi pecinta alam,” tegas dia.

Tentu, lanjut Hendar, Arkara harus menjadi teladan pecinta alam atau pecinta lingkungan lain. Selain itu, ia menjelaskan, yang menjadi tugas berat hari ini bahwa lingkungan menjadi satu tangga kebudayaan dan peradaban bangsa. 

Baca Juga: Wadahi Bakat Mahasiswa, Artside's Got Talent Hebohkan UM Bandung

"Sejarah dari pecinta alam salah satunya ditentukan seberapa serius bangsanya terhadap lingkungan, memiliki komitmen yang kuat dan membangun lingkungan yang berkesinambungan. Maka bangsa dalam sejarah itu tidak boleh jatuh karena tanggung jawabnya,” lanjut dia

Mapala sebagai bagian jadi pecinta alam harus memiliki komitmen dan tanggung jawab serius untuk menjaga satu sama lain. Hendar pun menyinggung soal mitos bahwa anggota mapala selalu menjadi mahasiswa abadi

"Adanya mitos Mapala itu selalu lama perkuliahan, meskipun ini menjadi karakter atau kebiasaan yang selama ini berkembang, bantah oleh kalian dengan prestasi yang terus diraih didalam organisasi ini. Dengan tidak melupakan personal akademik dikampus. Perkuliahan tetap dijalani dengan prestasi, dan kontribusi hak karya Arkara," ungkap dia.(*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama