Peringati World Mime Day, Cipanas Street Mime Gelar Pementasan Jalanan

Peringati World Mime Day, Cipanas Street Mime Gelar Pementasan Jalanan
Peringati World Mime Day, Cipanas Street Mime Gelar Pementasan Jalanan.(Foto: Istimewa)


BEWARAPERS.ID, Cianjur - Setiap 22 Maret dikenal sebagai World Mime Day atau Hari Pantomim Sedunia. Setiap senimam pantomim merayakannya dengan berbagai pementasan, tak terkecuali di Kecamatan Cipanas, Cianjur yang mementaskan pementasan jalanan.

Diinsiasi oleh Cipanas Street Mime, pementasaan jalanan dengan tajuk yang sama yakni World Mime Day ini membuat jalanan Cipanas, Cianjur ramai. Seperti diketahui, World Mime Day kerap digelar beberapa kali di sejumlah kota besar, salah satunya di Bandung, Jawa Barat. Sementara di Cianjur, kegiatan yang di gelar pada Senin (22/3/2022) merupakan pertama kalinya dalam sejarah.

"Untuk pesan yang di sampaikan oleh komunitas Cipanas Street Mime itu, menyampaikan sebuah antusias terhadap seniman-seniman muda yang bergerak di seni gerak pantomim yang ada di Cianjur, khususnya di Cipanas," kata Ketua Pelaksana World Mime Day, Aris Suhendar kepada Bewara Pers, Selasa (23/3/2022).

Sehingga, para seniman muda itu tidak lupa jejak dalam berkesenian, terutama dalam seni pantomim. Sebab, ia menilai, banyak seniman muda yang hanya menyukai seni pantomim, tanpa memahami esensinya.

Baca Juga: Siap Bawa Perubahan, Mapala Arkara UM Bandung Resmi Dilantik

"Saya melihat banyak sekali seniman-seniman muda yang hanya menyukai seni pantomim. Namun tidak dapat merasakan dan berkecimpung di dalamnya," jelas dia.

Meskipun kegiatan World Mime Day ini baru pertama kali digelar di Cianjur, pada Maret 2018, sempat ada pementasan besar-besaran dalam memperingati Hari Teater Sedunia. Namun, kegiatan tersebut terpaksa vakum. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebabnya.

"Tapi untuk di kota-kota besar pada 22-27 Maret 2022 itu selalu mengadakan bahkan sudah menjadi agendanya tersendiri melakukan acara tersebut Hari Pantomim Sedunia dan Hari Teater Sedunia," ujar dia.

Pementasan ini dilakukan oleh tujuh orang pemeran. Aris menjelaskan, pihaknya menceritakan sebuah perjalanan munculnya seni pantomim yang digagas oleh beberapa seniman Indonesia. Salah satunya adalah Wanggie Hoed asal Bandung.

Namun, pihaknya pun memberikan sedikit performa art kepada masyarakat Cipanas. Agar masyarakat lebih tahu apa itu seni pantomim untuk masyarakat yang tidak mengetahui seni pantomim.

"Ada juga Kelek Haurwangi, terus Kang Asep yang sekarang memerankan Bos Idan dan masih banyak lagi seniman pantomim yang kami perankan di jalan kemarin," ucap Aris. 

Sayangnya, lanjut Aris, respon pemerintah belum terlihat kepada para seniman Cipanas, Cianjur. Bahkan, kata dia, pihaknya pun kesulitan untuk mendapatkan tempat latihan.

"Bahkan kami pun jika ingin berlatih seperti halnya olah tubuh dan lain-lain, itu hanya mengandalkan jalanan untuk dijadikan ruang ekspresi. Ya, harapan kami sebagai pegiat seni, ingin ada fasilitas yang mempuni untuk kami bisa berekspresi," ucap dia.

Baca Juga: Berantas Kesenjangan Pendidikan, Mahasiswa Cianjur Bentuk Aksi Numerasi Desa

Berbeda dengan pemerintah, Aris menilai, respon masyarakat di sekitar Cipanas, Cianjur sangat antusias. Meskipun, masih ada yang merespon dengan aneh karena masih asing dengan seni pantomim.

"Tapi kami menerima dan memperkenalkan kepada masyarakat yg memang blm tau seni gerak pantomim. 75 persen masyarakat Cipanas mengetahui seni pantomim dan sisanya mungkin awam atau belum sama sekali perilah seni pantomim itu sendiri," ucap dia.

Pihaknya berharap, seni pantomim di Cianjur bisa semakin maju. Selain itu, seni yang mengandalkan olah tubuh ini pun bisa dipandang baik oleh masyarakat.

"Pastinya mengharapkan seni pantomim itu semakin maju dan semakin di pandang oleh masyarakat, komunitas seni yamg ada di Cipanas, Cianjur juga oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur," tutup dia.(afs)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama