![]() |
Dr. Irianti dalam Acara Pesonamu 2022. (Foto: Umi Soleha/Bewara Pers) |
BEWARAPERS.ID, Bandung- Pekan Sosialisasi dan Orientasi Mahasiswa Baru hari ketiga diisi dengan pematerian yang diisi oleh Dr. Irianti Usman, MA dengan mengsung tema "Bahaya Pergaulan Bebas dan LGBT." (24/09/2022).
Dalam seminar tersebut Dr. Irianti Usman, MA menyampaikan tentang kasus depresi yang dialami oleh generasi Z sangat meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Selain itu, bahayanya pornografi untuk fungsi otak dalam segi logika manusia.
Beliau menyampaikan cara menghadapi pornografi untuk para anak-anak dan remaja yaitu "Harus ada awareness dari seluruh pihak terkait, khususnya di universitas, contohnya kita akan mengadakan training khusus bagaimana mengatasi atau bagi orang yang sudah terpapar, yang tentu idenya adalah membiasakan kembali otak mereka melakukan sesuatu yang lebih baik di masa yang akan datang." Tutur Dr. Irianti.
Training tersebut membantu mereka untuk melihat dalam 5 tahun kedepan akan seperti apa baik secara karir, sekolah, hubungan dengan orang tua, hubungan dengan orang lain maupun permasalahan financial.
Ia menyampaikan adapun pandangan dari sisi spiritual yaitu akan dicoba untuk masuk ke pelatihan yang disebut dengan profetik leadership. Lalu akan diadakan pusat kajian kepemimpinan dan pornografi.
"Jadi ada 2 pusat kajian yang akan berkolaborasi menghadirkan training tersebut dimana kita akan mencoba untuk mengangkat, memberikan training dengan mengscan dulu siapapun pesertanya bagaimana keadaan otaknya sebelum traing dengan setelah mengikuti training." Ucap Dr. Irianti.
Beliau pun berpandangan bahwa adanya seminar dari kami untuk kegiatan PESONAMU ini bermanfaat bagi psikis para mahasiswa baru selain itu bermanfaat agar mereka mengetahui kesehatan mental itu sangat penting.
"Ini acara yang sangat keren, dan mungkin kita lebih konsisten melakukan ini untuk mahasiswa kita, sampai kita yakin bahwa ini masalah bisa tertangani, setidaknya mereka sadar dulu bahwa terpapar atau tidaknya secara permasalahan kejiwaan." Tutup Dr. Irianti.