![]() |
Perkaraa: Alter Ego (Foto: Pinterest) |
Alter Ego
Terdiam dirimu dalam gelap hati, sedari tadi bertanya pada diri sendiri. aku dimana? kenapa diriku ini? apakah ini aku?
Hatimu terbelenggu dalam pikiran yang tak statis. kacau, sangat sangat kalut, dengan diri yang sedari tadi selalu bertanya-tanya. Iringan detak jantung yang berdetak kencang serta suara dengung nadi enggan memudar. kamu pun terdiam menangis dan tertunduk sendiri.
Kamu mendengar suara dari luar? dari luar sana orang-orang memanggilmu, tapi kamu hanya menutup telinga. kamu hanya menangis sedu.
Dirimu akhirnya berfikir bahwa ternyata aku harus mendengarkan semuanya, aku harus melihat semuanya. aku harus meluapkan semuanya, kamu berlari terus berlari didalam gelap. bersorak, berteriak, ingin mendengar, ingin terdengar. Pada dirimu separuhnya yang tetap merasa ingin menyerah.
Aku tau semua orang memiliki hati nya masing-masing, entah hatinya dapat berdalih atau tidak itu hanya menjadi memori paradoks, memang agak klise, tapi dapat meluap jika dirinya yang asli sudah merasa kelelahan.
Tapi pada akhirnya semua orang harus berlari kembali, berlari menuju titik terangnya. melawan segalanya, terbebas dari segalanya. hingga, kamu pun terdiam setelah melihat realitanya.
Akhirnya kamu bisa terbebas ya dari sangkar itu. kamu sudah bisa tertawa dengan kencang, makan dengan enak, lompat tinggi-tinggi, berlari semaunya, sepuasnya.
Walaupun terpaksa aku dan diriku tetap harus berdiskusi, siapa yang mahir untuk menjadi aku, siapa ahlinya tuk menjadi benar. apakah dirimu ini sanggup menjajal bukit ego itu? niscayalah...
Oleh: Raa