![]() |
Perkaraa: Suara (Foto: Pinterest) |
Perkaraa: Suara
Ucapan selamat kepada hak cipta manusia yang tak kunjung luput dari kertas usang. Magis ku sebut bila kau tak kunjung sedih, karena hati yang putih harusnya cepat untuk tersadarkan. Dengan didasarkan oleh luapan emosi, dari gurun yang menatap dingin manusia.
Pikiranmu tak logis, apa benar yang kamu sebut bisa dikatakan fakta? Apa sanggup kamu menanggung bebannya?
Kamu lari dari kenyataannya, tak fasih. Tak mau berkata maaf karena merasa rugi dengan segalanya. Padahal, dirimu sendiri yang sedari awal melakukannya.
Aku ingin tertidur tenang, tapi perut kosong tak bisa diisi dengan angan. Perut kosong tak kunjung lara, terus digerus tangis yang tak kunjung reda.
Kita hanya bisa menyanyikan lagu lama, sembari meminta pada yang kuasa. Entah itu pun telah menjadi usaha, atau hanya angan-angan belaka.
Akhirnya kamu hanya bisa meminta dalam kesunyian, tolong...
Tragis-