![]() |
Foto Bersama peserta Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan (Foto: Penyelenggara Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan) |
BEWARAPERS.ID, Bandung – Pusat Studi Media Digital dan Kajian Publik Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Barat serta Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Jawa Barat berkolaborasi menggelar Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan yang diselenggarakan selama dua hari pada Sabtu, (17/2/2024) dan Minggu, (18/2/2024) di Villa Lamping Manglayang, Cilengkrang, Kota Bandung.
Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan ini diikuti sebanyak 30 peserta yang merupakan delegasi dari Lazismu Jawa Barat, Pengurus MDMC Jawa Barat dan Mahasiswa UM Bandung dengan agenda kegiatan pemahaman dasar jurnalistik, video jurnalistik, membuat release, media relations, mobile editing dan media sosial.
Adapun narasumber dan pemateri yang hadir pada pelatihan jurnalistik kebencanaan ini yaitu Roni Tabroni, M.Si selaku Dosen Ilkom UM Bandung, Rahmat Alamsyah, M.Ag selaku Dosen KPI UM Bandung, Arief Permadi, M.Sos selaku Dosen Ilkom UM Bandung, Hadi Muhammad Rizal, M.I.Kom selaku Dosen Ilkom UM Bandung, Kelik Nursetyo W, M.I.Kom selaku Dosen KPI UM Bandung, Resti Ernawati, M.I.Kom selaku Dosen Ilkom UM Bandung, Agung Tirta Wibawa, M.Ag selaku Dosen Ilkom UM Bandung dan Zaiul Haq, M.Si selaku Dosen KPI UM Bandung.
Roni Tabroni selaku Ketua Pusat Studi Media dan Kajian Publik UM Bandung menyampaikan bahwa pelatihan ini diinisiasi oleh aktivitas para relawan kebencanaan yang sigap dalam menangani bencana namun minim dalam sisi informasi pemberitaan kegiatan tersebut.
“Kita berinisiatif menyelenggarakan ini dalam rangka syiar kepada publik, tentang apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah melalui para relawannya MDMC dalam menangani bencana baik pada saat bencana maupun pada pasca bencananya,” Ucapnya saat diwawancarai pada Minggu (18/2/2024).
Dalam sambutannya, hal tersebut juga dibenarkan oleh Sekretaris MDMC Jawa Barat, Ade Irfan bahwa MDMC turut merespon dan memberikan bantuan saat terjadi bencana, namun tidak terpublikasi.
“Seperti bencana gempa Cianjur, sampai hari ini selama setahun tiga bulan kita masih memberikan bantuan. Kita sedang melaksanakan kegiatan-kegiatan terkait dengan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat diajak untuk kembali bangkit dan melakukan aktivitas seperti biasa, dari yang sebelumnya bertani, berdagang dan lain sebagainya,” Tuturnya.
Lebih lanjut, Ade Irfan juga menambahkan bahwa respon MDMC terhadap bencana tersebut jarang terpublikasi. “Nah, ini tidak terpublikasi, pekerjaan MDMC yang selama 1 tahun lebih dari mulai tanggal 22 November 2022 sampai saat ini Februari 2024, itu publikasinya kurang. Jadi kita dianggap tidak bekerja, begitu,” Tambahnya.
Selain itu, Ade Irfan juga menyampaikan harapannya setelah mengikuti pelatihan jurnalistik ini bahwa pihaknya menjadi paham dan tahu cara membuat berita yang ringkas dan ‘menjual’.
“Saya tidak terlalu paham jurnalistik, tapi memang Muhammadiyah Jawa Barat sekarang menekankan tentang publikasi itu. Harapannya setelah pelatihan ini kita menjadi tahu cara pembuatan berita yang ringkas, khususnya paham saat pembuatan video bahwa terdapat kode etik yang tidak memperbolehkan merekam korban dan lain sebagainya,” Ungkapnya.
Dalam pelatihan jurnalistik kebencanaan ini, Roni Tabroni menyampaikan bahwa ada tindak lanjut sebagai realisasi dari pelatihan yang diadakan yaitu pembentukan komunitas pengabar kegiatan MDMC.
“Jadi akan ada grup-grup yang dibuat untuk menindaklanjuti aktivitas pemberitaan tentang MDMC dan penanganan bencana bisa dilakukan secara real time. Selain itu, kita ingin ada realisasi dari peserta juga fasilitator dalam aktivitasnya terkait menyebarkan informasi kepada publik,” Pungkasnya.
Wartawan: Yogi Bagus Prasetyo
Editor: Winaa Septiani