Hubungan Islam dan Media: Perkembangan Islam Melalui Media Dakwah

Hubungan Islam dan Media: Perkembangan Islam Melalui Media Dakwah
Penyampaian materi dalam kegiatan Tadarus Media, pada Sabtu (23/3/2024). (Foto: Istimewa)

BEWARAPERS.ID, Bandung - Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, bekerja sama dengan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, menyelenggarakan kegiatan "Tadarus Media" Kajian Sawala Media Edisi Ramadhan di Kampus UM Bandung pada, Sabtu (23/3/2024).


Selain itu, kegiatan ini dihadiri oleh beberapa narasumber yang dibagi menjadi tiga sesi pematerian. Antara lain adalah Dr. Hendar Riyadi selaku Wakil Rektor (Warek) UM Bandung, Prof. Wahyu Srigutomo selaku Dewan Pakar MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Arief Permadi, M.Sos. selaku dosen program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UM Bandung, Roni Tabroni, M.Si. selaku Ketua Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik UM Bandung, serta Nurdin Qusyaeri, M.Si. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAI Persis Bandung.


Dalam wawancara kegiatan "Tadarus Media" Wahyu Srigutomo selaku Dewan Pakar MPI PP Muhammadiyah menyampaikan pandangannya terhadap perkembangan media Islam dalam konteks media yang kerap menyerukan awareness atau hal-hal yang terkait dengan kaum Muslim di Indonesia maupun media yang memang dikelola, dimiliki, dan dioperasionalkan, digerakkan oleh Muslim secara umum, sudah berkembang dengan baik.


Menurutnya, dari sisi media pers, salah satu tonggak kebangkitannya dulu ditandai dengan lahirnya republika yang disana banyak tokoh Ijmi dan lain sebagainya, dari situ terus berkembang hingga pasca reformasi.

 

Namun, seiring dengan perkembangannya ini masih harus didukung dan diamati, karena tentu dalam konteks bisnis, pemasaran, pembentukan animo di masyarakat, dan sebagainya tentu banyak rival, tetapi intinya sudah banyak mengalami perkembangan, kemudian juga pelaku pers kalangan Muslim juga sudah banyak dan sudah juga kuat.


"Selain mengandung informasi, juga mengandung aspek-aspek penyadaran, dan edukasi, juga tentu diinginkan profesional di bidang media ini semakin banyak, sehingga terkait dengan tingkat kesejahteraan atau lapangan kerja yang juga tersedia semakin banyak". Ucap Wahyu kepada Bewara Pers, Sabtu (23/3/2024)


Langkah yang semestinya diambil oleh media dalam meningkatkan kontribusinya pada pembentukan pemahaman Islam di masyarakat ada dua arah. Pertama media melakukan semacam upgrading atau peningkatan kapabilitas insan medianya terkait praktek-praktek bermedia yang sesuai dengan tuntunan Islam, tentu tujuannya adalah untuk berkhidmat melayani masyarakat dan juga menjadikan Islam itu sebagai suatu pilihan atau way of life yang baik dan applicable.


Kemudian juga mempertinggi, maksudnya dari pihak penyelenggara itu juga mempertinggi kapabilitas dan profesionalisme, di sana juga ada semacam pembinaan jurnalisme yang baik, yang berdasarkan pada nilai-nilai universal tadi, objektivitas, integritas, keadilan, dan prinsip-prinsip yang baik.


Diskusi Tadarus Media ini menyoroti bagaimana masyarakat melalui tokohnya dapat berkontribusi mengenai eksistensi pers dan kebebasan berpendapat namun juga diharapkan adanya regulasi dari pemerintah terkait dengan freedom of speech jika sesuai dengan norma yang berlaku tanpa membatasi ruang gerak pers.



Wahyu Srigutomo menyampaikan harapan terhadap hubungan media dan islam. Beliau menyampaikan bahwa Islam dapat berkembang itu salah satunya melalui media dakwah. Media dakwah ini bisa berupa konten dakwah yang berisi ajaran yang baik, ajakan dan ajaran yang baik, juga terkait dengan media atau sarana dan prasarana Sehingga nanti bisa sejalan, artinya praktek bermedia ini sekaligus juga merupakan praktek berislam.

 

"Harapannya tentu hubungan saling jalin, saling menguat, saling mengisi, dan kiprah media ini merupakan salah satu saja dari sekian banyak profesi penting yang harus juga dikuasai. Istilahnya dimanfaatkan sebaik mungkin oleh umat Islam. Itu yang diharapkannya, jadi saling menjalin, saling menguatkan. Maksud saya itu insan yang terlibat dalam dua aspek ini, aspek yang bergerak dalam keislaman dan juga dalam media," Ungkap Wahyu Srigutomo. (*)




Wartawan: Himayatul Islam

Editor: Prita Hazra Santana

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama