Terakhir, Aku Janji...

Terakhir, Aku Janji...
Terakhir, Aku Janji... (Foto: Vishnudeep dixit/Pexel.com)
 

Memulai

Hai? Apa kabar? Baik baik saja? Ini terakhir ko. Aku buat ini karena sebuah permintaan.

Seperti langit yang jauh disana, kamu begitu bahagia hanya karena melihat cahaya kecil di kegelapan itu.

Seperti langit yang jauh disana, kamu begitu kagum dengan lingkaran cahaya besar pengganti api yang menyala itu.

Seperti langit yang jauh disana, kamu begitu berkeinginan untuk menggenggam cahaya - cahaya itu.

Seperti langit yang jauh disana, kamu ingin sekali berteman dan bermain dengan cahaya – cahaya itu.

Seperti langit yang jauh disana, kamu begitu cantik dan indah. Kali ini aku yang menginginkan kamu.  

Aku kembali dengan menulis tentang hal-hal yang aku rasa, iya.

Perasaan.

Apa kalian semua merasa kebingungan tentang apa yang ada di luar sana? Apa angkasa luar, membuat kalian jadi ikut terhipnotis dengan keindahan nya? Apa angkasa luar membuat kalian merasa semakin percaya bahwa ada banyak miliaran benda atau hal yang tidak kita ketahui? Apa angkasa luar itu suatu hal yang misterius dan sulit untuk kita jabarkan?

Sebagai penulis, jelas aku bukan lah seorang astronom yang mengerti semua tentang ilmu alam sekaligus dengan mempelajari benda langit dan fenomena yang terjadi di luar bumi. Aku hanyalah aku, penulis yang hanya bisa mencurahkan isi hatinya. Tapi mungkin kali ini berbeda, aku menulis langit dan teman-teman nya, aku senang disaat memberi waktu sedikit hanya untuk mencoba meromantisasi hidup… dan hal itu tidak ada salah nya juga, kita butuh  hal itu dikarenakan seperti itulah adanya. Apa yang kita lihat didepan, dibelakang, disamping diseluruh mata ini melihat ke arah yang di mau… Apa salah nya untuk memberikan dan mengecap hal itu menjadi sedikit lebih romantis dan positif?

Ahh aku tau ko, mungkin kalian diluar sana banyak yang bilang “apa sih terlalu mendramatisir”, “apa sih hal yang negatif biarlah dilihat sebagai hal yang negatif dan begitupun sebaliknya”, “bisa ga sih bersifat lebih condong terhadap hal yang emang udah seharusnya”.

Yaaa aku sebagai manusia yang mencoba untuk memberikan diri ini tempat ternyaman untuk menjalani hidup, hal itu menjadi pilihan. Kenapa kita selalu berlarut-larut dalam hal yang membuat diri itu kurang nyaman, padahal jelas kita tau kalau hal seperti itu salah. Tapi kita selalu mencoba mewajarkan nya dengan “galau” “murung” “bersedih” Aneh bukan? Ya aku tau hal itu normal dilakukan ditambah dengan beberapa faktor yang muncul “sakit hati” “putus cinta” “gagal” tapi apa salah nya dengan merubah itu menjadi lebih positif atau bahkan memotivasi diri.

Hai, aku melihat Kamu. Dengan wajah yang cantik, menarik, dan bahkan ingin ku miliki. Tapi mungkin ini sama hal nya dengan langit yang jauh disana Apakah aku bisa mencapai kamu? Dilihat sepertinya sulit kan? Aku bukan penjelajah yang dengan keahlian nya bisa mencari-cari cara agar bisa mendapatkan apa yang dia cari. Sekali lagi, aku hanyalah aku.

Ini sangat menyulitkan, yang dimana ku tahu bahwa aku ingin sekali memegang tangan itu.. yang kenyataan nya tidaklah mudah, ada hal yang harus aku lewati, apa kamu berpikir disana aku seorang yang pengecut?  Yang bahkan tidak berani melewati batas itu. Atau aku hanyalah seorang yang plin plan? Pikiran yang tidak selaras dengan perasaan.

Aku harap aku bisa menyelesaikan ini sayang. Tapi ini sulit. Aku masih berharap kamu, yang mungkin sudah merelakan aku. aku sedih mendengar kamu yang mencoba untuk menghilang kali ini.. yaaa pada awalnya ini akan ku tulis menjadi hal yang menyenangkan untuk kalian semua, terkhusus untuk kamu… Tapi, ini akan berubah menjadi pesan maaf yang sebesar-besarnya.

“Mungkin dalam kisah kemarin, langit yang kamu maksud itu ialah  panggungnya, dan dua rasa yang ingin menjadi satu, itu kita. seperti bintang-bintang yang selalu ingin bersinar, Di ruang angkasa yang penuh keajaiban dan keindahan itu.”

Iya bukan? Aku menganggap nya itu. Bahkan mungkin sekarang atau nanti? Hal itu bisa saja benar-benar berubah. Dan apa yang kamu pilih nanti? Aku tidak bisa melarangmu, aku pun sama takut…

“Yang ku takutkan, dalam gelap yang menyelimuti bumi ini, kamu menangis di dalam itu, tanpa seorang pun yang mendengar. Hanya teman-teman kamu yang penuh cahaya itu melihat jauh diatas sana, dan di ruang angkasa yang tak terbatas ini, kamu terdampar dalam sedih yang tak terucapkan.”

Aku minta maaf.

Selesai

Hai, Aku telah selesai menjadi seorang yang peduli buat kamu, aku mencoba untuk menjadi orang asing kembali.. yang bahkan kita berdua entah kapan bisa merasakan keadaan yang benar-benar asing. Kamu akan kembali kepada dirimu lagi, tidak akan terganggu, dan aku akan mencoba hilang untuk membuat semuanya menjadi lebih mudah untuk kamu. Tapi kalau langit itu menjadi hal yang benar-benar indah untuk kamu, aku akan mencoba untuk merasakan nya.. agar aku pun bisa berteman dengan teman-teman mu itu.

Perkenal kan aku seorang lelaki, yang memiliki hati namun egois.

Perkenal kan aku seorang lelaki, yang memiliki hati namun jahat.

Perkenal kan aku seorang lelaki, yang memiliki hati namun naif.

Perkenal kan aku seorang lelaki, yang memiliki hati namun pemarah.

Perkenal kan aku seorang lelaki, yang memiliki hati dengan penuh rasa jujur.

Aku mencoba untuk membuat bintang dan bulan itu, selalu berdampingan walaupun hanya imajinasi belaka, mungkin ini akan menjadi matahari yang akan selalu melengkapi bulan, walaupun keduanya tidak akan pernah berdampingan. Cerita abstrak ini mungkin gambaran dari rasa sesal, namun manis.

Kamu 3 kali menjadi alur cerita ini. Dan aku sangat menyukai itu. Namun pada akhirnya aku akan pamit, dan cerita ini berhenti.. sampai disini. Aku senang mengenalmu sebagai sosok yang aku harapkan. Tapi, kenyataan nya hal itu datang diwaktu yang tidak tepat. Aku terlalu egois untuk menyampaikan ini hanya saja, aku menyukai kamu.

Serius, aku menyukai kamu.

“Kamu akan menjadi bintang untuk semua makhluk di bumi ini, dengan atau tanpa alasan, terbukti bahwa kamu menjadi bintang aku. Dan kamu akan menjadi sosok bulan yang penuh dengan kehangatan, dengan atau tanpa alasan, terbukti bahwa kamu memberikan kehangatan itu untuk aku. Kamu akan selalu menjadi bagian dari langit yang kamu suka. Kamu akan selalu disana, karena aku percaya hal indah akan selalu punya tempat di semua makhluk yang memiliki hati.”

Kamu harus percaya itu, karena aku jujur, dan percaya akan hal itu juga.

Sekali lagi, untuk kalian yang membaca ini.. penulis ingin memberi pesan sedikit tentang hal yang mungkin tidak berguna juga.

“Kamu akan selalu jadi orang yang diharapkan untuk orang yang mengharapkan kamu, dan kamu akan selalu jadi pemenang untuk orang yang menginginkan mu menang, tidak peduli hasilnya apa.. kamu memiliki sesuatu yang orang suka. Percaya dengan ku.. yang dinamakan perasaan itu, bukan hanya sekedar perasaan belaka saja, melainkan memiliki arti untuk diri kamu dan orang yang sudah ikhlas memberikan itu untuk kamu.”

Dahhhh, aku pamit, terimakasih yang sudah membaca tulisan-tulisan ini. Aku harap kalian dapat pesan nya, terkhusus untuk Kamu, yaaaa walaupun ini akan berakhir dengan masing-masing tapi aku selalu ingat pesan itu ko.

“Selesaikan untuk satu-satu”

Dengan senang hati, aku katakan. Terimakasih.

Telah mencoba memahami aku.

“Untuk kalian semua simpan tulisan ini ya, barangkali ini jadi pengingat bahwa yang dinamakan perasaan itu ada untuk semua makhluk hidup.”

 

Oleh ES

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama