Fakultas Agama Islam UM Bandung Gelar Seminar Internasional kolaborasi Indonesia dengan Malaysia

 

Foto bersama Rektor, Narasumber Malaysia serta tamu undangan, Senin (26/5/2025). 
(Foto: Sasa LPM BEWARA)

BEWARAPERS.ID, Bandung - Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) menggelar kolaborasi seminar Internasioal Indonesia dan Malaysia yang diselenggarakan di auditorium K.H Ahmad Dahlan Senin,(26/5/2025)

Dukungan dan meriahnya Seminar Internasional ini yang dihadiri langsung oleh Rektor 1 UM Bandung, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI), Kepala Program Studi Ekonomi Syariah, Para Narasumber yang sangat luar biasa dari Malaysia serta tamu undangan yang hadir pada acara tersebut.

Seminar ini mengusung tema "Kajian Perbandingan Implementasi Fiqh Muamalah Kontemporer Malaysia dan Indonesia" dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 150 orang, terdiri dari program studi ekonomi syariah tahun angkatan 2021, 2022, 2023, 2024, serta program studi manajemen dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)

Dalam sesi wawancara bersama Dekan FAI, terkait kerja sama dalam seminar Internasional di kampus UM Bandung ini, beliau menyampaikan pesan yaitu "Supaya kita memiliki tempat di Universitas-universitas di luar Negeri, karena kalau kita mengandalkan di dalam negeri itu tidak akan cukup." Tuturnya

Beliau juga menambahkan bahwa kedepannya persaingan itu bukan hanya di dalam negeri, tetapi persaingan itu dengan dunia luar. Kalau kita tidak tahu dunia luar seperti apa, kita tidak bisa menghadapi itu nanti. Ungkapnya

Tak hanya itu, Farid Farizi Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah serta selaku panitia seminar turut menyampaikan salah satu harapannya dari kegiatan seminar Internasional ini.

Harapannya adalah untuk bisa mendorong mahasiswa lebih terbuka ataupun bisa mengetahui kerja sama antar UM Bandung dengan Universitas Malaysia sebagai bentuk antusiasnya dan peduli. Ujarnya

Selain itu, Farid juga memberikan tanggapan dari kegiatan seminar internasional yaitu  dirinya mengatakan ”bahwa seminar ini sangat bagus dan sangat inovatif”. Katanya

Sebagai penutup dirinya juga menyampaikan ketika mengimplementasikan mualamalah harus dikolaborasikan antara Indonesia dengan negara Malaysia.

Karena seperti yang kita ketahui, Malaysia dan Indonesia merupakan salah satu negara muslim yang penduduk muslimnya banyak juga. Untuk peningkatan kayak tadi, kayak pengenalan akad tawwaruq itu kan emang sangat penting. Apalagi buat Indonesia yang masyarakatnya, notabenya sekarang itu bergantungan dari ekonomi mikro. Begitupun tadi pengimplementasian muamalah dan itu memang harus dikolaborasikan antara Indonesia dan Malaysia. Jelasnya

 

Wartawan : Himaya, Raka, Sasa

Editor: Rahmi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama