May Day di Kota Bandung, Kamis (01/05/2025) (Foto: Kaisan / Bewara Pers)
Perayaan May
Day kali ini dihadiri oleh beberapa kalangan masyarakat dari berbagai
daerah dengan beberapa tuntutan. Seperti tuntutan jam kerja yang sesuai yang
dikemukakan oleh Nur Sanuri sebagai Ketua dari Konfederasi Serikat Nasional
wilayah Majalengka
"Jam
kerja di pabrik-pabrik garmen itu biasanya kacau, ada yang kerja 10 jam, 12
jam, tidak menentu." Ungkap Nur Sanuri, Ketua Konfederasi Serikat Nasional
wilayah Majalengka.
kemudian
mengenai tuntutan hak kerja lembur perempuan "Aturan yang berlaku harusnya
perempuan lembur 2 jam disana, tapi masih banyak yang lebih dari 4 jam"
Adapun
tuntutan mengenai adanya massa Cuti dan Tunjangan untuk Cuti Hamil dan Cuti
Haid bagi perempuan "Ya, ada juga soal Cuti Hamil dan Cuti Haid mereka itu
ngga dikasih sama sekali" tambahnya.
Adapun
tuntutan mengenai kesejahteraan untuk buruh dan masyarakat terkait upah minimum
pekerja "Kita tahu jelas keberpihakan negara terhadap koorporasi yang
berimbas ke kita (buruh), mereka bikin analisis standar ekonomi sendiri
mengenai kriteria hidup buruh yang dikatakan cukup untuk buruh" ujarnya.
Kemudian tuntutan-tuntutan lain seperti Asuransi kesehatan buruh yang ditanggung perusahaan, Tambahan untuk uang makan dan transport, dan Perlindungan bagi buruh yakni melarang pengusaha melakukan mutasi, intimidasi, PHK Karyawan yang menuntut haknya. Selain tuntutan ketenagakerjaan, massa juga menyuarakan isu sosial yang terjadi di Kota Bandung, seperti konflik agrarian seperti perlawanan dago elos dan SMAN 1 Dago yang di himpun langsung oleh Forum Dago Melawan dan Sukahaji Melawan, dalam isu mengenai maraknya "Mafia Tanah" yang terjadi belakangan ini.
Disuarakan
langsung oleh Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM (PBH) Jawa Barat, Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Bandung, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, Aksi
Kamisan Bandung dan Konfederasi Serikat Nasional (KSN), dengan dorongan
langsung masyarakat sekitar dan juga Mahasiswa yang mengikuti perayaan May
Day kali ini.
Harapan
terjunjung tinggi khusus nya bagi para buruh dan pekerja, harapan atas tindakan
pemerintah dalam memperbaiki koorporasi demi kelangsungan hidup buruh, pekerja,
dan seluruh masyarakat indonesia.
May
Day bukan
hanya menjadi perayaan belaka, tapi menjadi pengingat yang adiksi, diperingati
dalam kalender nasional ditujukan untuk masyarakat demi kehidupan masyarakat
yang lebih baik.
Wartawan: Rakan
Editor: Raka Abdillah