KKN UMBANDUNG 2025: MAHASISWA SIAP MENGABDI, POLEMIK BIAYA, AKSI DAN SOLUSI

 

Dokumentasi wawancara LPPM UMbandung dan Panitia Pelaksana KKN UMBandung 2025 
(Sumber : LPM Bewara)

KKN UMBANDUNG 2025: MAHASISWA SIAP MENGABDI, POLEMIK BIAYA, AKSI DAN SOLUSI

Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan sebuah program berbentuk pengabdian kepada masyarakat yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa yang sedang menempuh semester enam, yang menjadi salah satu syarat kelulusan dari kampus tersebut. Tak terkecuali, Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) pada wawancara yang dilakukan oleh pihak LPM Bewara pada Jumat, (11/07/2025) menegaskan komitmennya untuk kembali memberangkatkan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2025 ini. Program KKN ini menargetkan hingga 1.200 atau seluruh mahasiswa semester enam Universitas Muhammadiyah Bandung untuk terjun langsung ke masyarakat.

Kepala LPPM UMBandung, Bapak Ijlal Paisa, menjelaskan bahwa KKN merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu poin pengabdian masyarakat. Beliau mengatakan bahwa program ini ada sebagai media untuk para mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu mereka di lapangan.

“Bagaimana kemudian cara mengabdikan diri kepada masyarakat dalam konteks keilmuan, apa yang didapat di kampus, diejawantahkan ke masyarakat,” ujar beliau.

Sebagian mahasiswa mempertanyakan polemik dari pelaksanaan KKN UMBandung 2025 ini dimana mereka merasa dengan kurang transparansi biaya, dan kurangnya informasi menjadi sebuah pertanyaan dari mahasiswa-mahasiswa UMBandung dalam pelaksanaan KKN tersebut.

"Banyak kejanggalan yang terjadi selama perencanaan pelaksanaan KKN dimana kurangnya informasi mengenai pelaksaan kegiatan, kemudian kurangnya transparansi biaya keseluruhan membuat mahasiswa memiliki banyak spekulasi terhadap perencanaan pelaksanaan KKN ini" dikemukakan oleh salah satu mahasiswa UMBandung.

Namun, pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa terjawabkan oleh Bagian Panitia Pelaksana KKN dan Bagian LPPM dimana kejelasan KKN ini berlangsung dan transparansi biaya yang akan keluar dari pembayaran KKN UMBandung 2025.

Tahun ini, LPPM membuka tiga skema KKN. Pertama adalah KKN Reguler yang bertempat di Bandung Raya, meliputi Sumedang, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cimahi, dan Kota Bandung. Kedua adalah KKN MAs (Muhammadiyah Aisyiyah) yang akan dilaksanakan di Riau. Ketiga, serta KKN Luar Negeri yang dilaksanakan di negara Malaysia, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

“Jumlahnya hampir 20 lebih yang keluar negeri. Kemudian ada KKN MAs, kita sudah ada 10 tempatnya di Riau.” Tambah Kepala LPPM mengenai jumlah mahasiswa yang mengikuti program KKN MAs dan KKN Luar Negeri.

KKN UMBandung 2025 akan dilaksanakan daerah Bandung Raya didasarkan pada UMBandung yang memiliki lingkup pada daerah Bandung raya. Hal tersebut juga dikemukakan langsung oleh bapak Kepala LPPM "Dimana UMBandung ini menempati daerah Kota Bandung dengan lingkup PTMA se-Bandung Raya. Maka, pelaksanaan KKN di UMBandung ini dilaksanakan di lingkup kita agar tidak UMBandung dapat dikenal utamanya di daerah tersebut. Daerah- daerah lain seperti Garut dan Cirebon juga punya PTMA-nya masing-masing biar mereka bisa melakukan pengabdian di daerah masing-masing juga" Ujar Pak Ijlal selaku Kepala LPPM.

Lokasi KKN ditentukan melalui kerja sama resmi dengan pemerintah daerah, mulai kepala daerah, dilanjutkan perjanjian teknis di tingkat kecamatan hingga desa. “Ketika MOU dengan Bupati tiap kabupaten daerah, kemudian ada perjanjian kerja sama kebawahnya, kemudian dari pihak pemerintah setempat menyampaikan, ini di kecamatan ini, kecamatan ini,” ujar Kepala LPPM mengenai sistem kerja perencanaan pelaksanaan KKN.

Biaya KKN dan Transparansi Dana

Sementara itu, biaya KKN tahun 2025 ini sedang menjadi sorotan para mahasiswa akhir-akhir ini. Mengenai hal itu LPPM menegaskan bahwa perhitungan dana KKN tidak bisa dilihat hanya dari sudut kepentingan pribadi. Dana tersebut digunakan juga untuk keperluan keseluruhan pelaksana KKN baik dari mahasiswa, panitia, dosen pembimbing lapangan (DPL), hingga operasional publikasi dan kegiatan expo KKN.

Kepala LPPM kemudian memperjelas bahwa biaya KKN ini tidak hanya bisa dihitung secara individual “Kalau ngitung (linier) seperti itu, jadi kesannya kita itu cari untung. Sebenarnya teman-teman mahasiswa ngitungnya untuk diri sendiri, tidak ngitung kebutuhan pihak-pihak lain”

"Biaya yang teman-teman mahasiswa keluarkan itu digunakan juga untuk keperluan lain seperti untuk pihak desa, warga setempat, sopir mobil kalian nantinya, belum lagi nantinya kalian akan didampingi oleh dosen kita juga pasti harus memerlukan biaya" tambahnya.

Untuk tahun 2025 ini, biaya KKN ditetapkan sebesar Rp1,2 juta, mengalami kenaikan Rp100.000 dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini dialokasikan untuk penambahan stimulan untuk mahasiswa dari Rp300.000 menjadi Rp400.000. “Sekarang, alokasinya biayanya 1,2 tapi stimulannya kita tambah menjadi 400.000 Jadi buat mereka-mereka juga,” jelasnya.

Bapak Perwito selaku Ketua Panitia KKN 2025, menyebut bahwa pihak panitia sudah merinci delapan item penggunaan biaya, mulai dari atribut, transportasi pemberangkatan dan penjemputan, expo, publikasi, stimulan, pendampingan DPL, hingga monitoring. "dari mulai atribut dalam bentuk vest, topi, identitas diri untuk keseluruhan, transportasi kami upayakan untuk pemberangkatan dan penjemputan mahasiswa, kemudian nantinya teman-teman mahasiswa diberikan biaya untuk publikasi, expo pun teman-teman mahasiswa pasti harus makan panitia juga sama, hingga biaya stimulan untuk kegiatan juga pasti mahasiswa dapat" Ujar Bapak Ijlal selaku Kepala LPPM UMBandung.

“Kami atas nama panitia itu sekali lagi tentunya pertama adalah menjalankan apa yang jadi amanah bagi kami, panitia, untuk melaksanakan dan mensukseskan KKN Tahun 2025,” kata Bapak Perwito selaku Ketua Panitia Pelaksana KKN UMBandung 2025. Beliau juga memastikan kampus membuka diskusi bagi mahasiswa mengenai pelaksanaan KKN tahun ini.

Imbauan Untuk Para Mahasiswa Untuk Menjaga Nama Baik Kampus

LPPM UMBandung menegaskan & mengingatkan para mahasiswa agar tidak terburu-buru membagikan keluhan di media sosial. Beliau berharap semua pihak menjaga reputasi kampus dengan terlebih dahulu melakukan diskusi atau dialog dengan pihak kampus.

“Baik buruknya UMB kan kita yang menjaga. Kalau ada sesuatu yang belum paham, coba datangin,” ujar Bapak Ijlal mengenai polemik pelaksanaan KKN 2025. Beliau juga menekankan pentingnya mahasiswa mengikuti KKN tepat waktu untuk menghindari keterlambatan kelulusan.

Di akhir wawancara, Bapak Perwito memotivasi para mahasiswa agar menyambut KKN dengan semangat yang positif. “Teman-teman semua, yang akan melaksanakan KKN tahun 2025 ini, betul bahwa setiap kegiatan pasti ada dinamikanya. Namun demikian, perbedaan-perbedaan tersebut seyogianya kita jadikan kekuatan,” ujar Bapak Perwito.

Panitia menargetkan dan mengharapkan KKN 2025 ini dapat menghasilkan proyek nyata di masyarakat. Ia juga mengajak mahasiswa untuk mendokumentasikan pengalaman KKN sebaik mungkin. “KKN itu kan, kalau kuliah cuma sekali. Maka jadikan KKN ini media pembelajaran yang baik, catat dengan baik, dokumentasi yang terbaik,” tambahnya.

Dengan persiapan yang matang, UMBandung optimis KKN tahun 2025 akan berjalan lancar, bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu.




Wartawan : Raka Abdillah, Wida Maulida
Editor : Aziz, Ghibran, Raka

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama