Kematian, Kekuasaan, dan Perlawanan: Mahasiswa Bandung Suarakan Evaluasi



Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan kantor Polda Jabar , Bandung, Jumat (29/8/2025). (Foto: Rakan/Bewara Pers)


Bandung, 29 Agustus 2025 – Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Bandung menggelar aksi unjuk rasa sebagai respon atas meninggalnya Affan, seorang driver ojek online, pada 28 Agustus lalu.

Presma UMBandung, Tajaka Ahsan, menyampaikan bahwa peristiwa tersebut mendorong mahasiswa untuk menyuarakan evaluasi terhadap lembaga kepolisian. Menurutnya, persoalan yang muncul tidak hanya menyangkut tindakan individu, tetapi juga hal yang bersifat struktural. “Hari ini aksinya adalah merespon kematian Affan, karena yang terjadi bukan hanya tindakan individual, melainkan masalah struktural yang artinya perlu ada revisi dan evaluasi menyeluruh,” ujarnya.

Tajaka menjelaskan, aksi ini dipersiapkan dalam waktu singkat, yakni satu malam, dan melibatkan mahasiswa dari beberapa kampus di Bandung Timur, di antaranya Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Padjadjaran (Unpad), serta kampus lainnya di Kota Bandung seperti Universitas Islam Bandung (Unisba).

Selain menyoroti kasus kematian Affan, massa aksi juga menyuarakan tuntutan lain. Salah satunya adalah mendorong DPR RI untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat. “Kita juga ingin agar DPR dapat mengevaluasi secara total kebijakan yang saat ini dirasakan memberatkan rakyat,” kata Tajaka.

Ia menambahkan, aksi yang berlangsung di Bandung ini rencananya akan berlanjut dengan langkah penyampaian aspirasi ke DPR. Menurut Tajaka, semangat mahasiswa yang hadir merupakan modal penting untuk menjaga konsistensi gerakan. “Semangat ini harus dijaga dan dilestarikan, karena perubahan besar hanya dapat terjadi jika dilaksanakan bersama-sama,” pungkasnya.

Wartawan: Rakan, Nazwan, Althof
Redaksi: Ilham





1 Komentar

Lebih baru Lebih lama