![]() |
Kopi tidak bertanya, tapi kopi mengerti. (Foto: Edward) |
Awal dari Akhir
Mungkin ini dibuka dengan ucapan bismillah sepertinya ya, dan ditutup dengan alhamdulillah.
Tapi, itu hanya sekilas awal dari pembuka dan akhir dari penutup.
Ini sebuah argumentasi pendek dari aku, tentang kopi yang manis. Kalian semua mungkin menyimpulkan bahwa kopi lebih enak dengan rasa yang manis. Tapi bagi mereka manis bukanlah soal rasa saja. Tapi lebih jauh dari itu ada perasaan, seperti kamu, dia, dan seorang pembuat yang memberikan perasaan tersebut.
Ini Adalah Kamu
Kamu tau? Seorang pembuat harus memberikan kesan awal yang terbaik terhadap Kamu dan memberikan hasil akhir yang Kamu harapkan? Pertanyaanku.
Apakah harus dengan biasa saja?
Apakah harus dengan tersenyum?
Apakah harus dengan bercanda?
Dan apakah harus dengan perasaan?
Dari semua itu, si pembuat lebih memilih bukan soal rasa saja, tapi termasuk perasaan juga di dalamnya, seperti dari awal bertemu, berbincang, memikat sampai dengan memberikan perasaannya terhadap sesuatu yang dia buat,
dan ternyata berhasil.
Tapi bagaimana jika si pembuat lupa terhadap Dia?
Ini Adalah Dia
Pembuat lupa bahwa ada seorang yang lebih dulu, mengantri untuk mendapatkan bagiannya. Tapi si pembuat hanya fokus terhadap satu saja. Mengapa? Karena dia terlanjur memberikan perasaannya. Pembuat hanya mengingat Kamu dan lupa kehadiran Dia. Karena Dia sudah lebih dulu banyak diberi perasaan itu, sampai pada akhirnya perasaan itu sudah habis dan si pembuat tidak sebodoh itu, dia tidak pernah memberi sembarangan perasaan kepada orang lain, termasuk Kamu. Si pembuat sadar kalau perhentiannya sudah datang, tapi itu semua jadi terlambat dengan semua kenyataan yang tidak pernah dia berikan kepada Kamu.
Pemberhentian
Kenapa? Aku menulis kopi yang manis tidak selalu manis, dan kenapa? Kopi hitam pun akan bisa menjadi manis.
Semua itu tergantung kita menikmatinya, jika kita menikmati kopi yang manis dalam keadaan kondisi yang berantakan ataupun hancur, rasa kopi itu akan tetap menjadi manis. Tapi, jika kita menikmati kopi pahit akan ada dua kemungkinan yang terjadi.
Kopi pahit akan tetap menjadi pahit dalam keadaan berantakan atau hancur. Tetapi dia akan menjadi manis seiring keadaan yang membuatnya menjadi manis, seperti di atas tadi.
“Bertemu Kamu pahit itu hilang. Bahkan dengan Dia hal itu sudah habis, Kamu bisa mengembalikan manis itu.”
Melanjutkan
Si pembuat pada akhirnya memberanikan diri, untuk memberi tahu keadaannya. Kamu pun sama memberanikan untuk memberi tahu keadaannya. Dan ya ... si pembuat salah paham dan berpikir kalau perasaannya tidak pernah sampai ke Kamu karena Kamu pun punya seorang yang selalu diandalkan dan diharapkan, tapi pada akhirnya si pembuat mengurungkan niat untuk memberi tahu kalau menyukai Kamu. Dan sudah terlanjur kembali lagi bersama Dia untuk melanjutkan dan memperbaiki semua kehabisannya itu. Tapi tidak mudah untuk melanjutkan kembali, si pembuat harus mengulang dari awal yang di mana semuanya sudah hancur, dan yang paling menyakitkan dari itu semua terdengar kabar bahwa “Kamu hanya Kamu.” Si pembuat kesal dengan ucapan yang sama berkali-kali.
“Kenapa baru sekarang?”
Lalu dijawab dengan singkat.
“Entah, lelah. “
Si pembuat akhirnya tersenyum, dan sadar bahwa semua kejadian kemarin akan lebih baik apabila bisa menunggu waktu sedikit lebih lama lagi. Dan yaa ... kalian semua tahu. Si pembuat harus ikhlas dengan apa yang di pilih dan seperti apa pun kondisinya.
Akhir dari Awal
Aku sendiri sebagai penulis bersyukur. Akan kejadian yang sesingkat itu. Karena kita semua mendapatkan pelajaran atau hal yang kita rasa menyenangkan. Kopi manis akan tetap menjadi manis dan pahit akan tetap menjadi pahit. Pada akhirnya ... karena rasa manis atau pahit itu kita sendiri yang memberikan nya mau apapun itu kondisinya.
Itu saja, beli buku yang cuma dua atau tiga halaman ini, di warung dekat dengan rumah kalian. Dan selalu ingat aku.
Karena aku cuma satu, dan aku harap kamu yang punya.
Terima kasih banyak.
Oleh: Edward atau yang biasa kamu panggil Edo
seperti kopi tidak perlu menjadi manis untuk di sukai?!
BalasHapus