Dari Gerakan Lingkungan Lokal hingga Peringatan Global


 

Poster peringatan Hari Bumi Internasional dalam rangka mengajak masyarakat menjaga kelestarian lingkungan, Selasa (22/04/2025). (Desain: Azkia Aini / Bewara Pers)

BEWARAPERS.ID - Setiap tanggal 22 April, dunia memperingati Hari Bumi sebagai momen refleksi dan aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah Hari Bumi bermula?

Hari Bumi pertama kali diperingati pada 22 April 1970 di Amerika Serikat. Inisiatif ini dipelopori oleh Senator Gaylord Nelson sebagai respon terhadap kekhawatiran masyarakat pada degradasi lingkungan yang semakin parah akibat polusi industri dan tumpahan minyak. Nelson menggandeng aktivis muda Denis Hayes untuk mengorganisir kampanye nasional yang berhasil melibatkan lebih dari 20 juta orang di berbagai kota besar seperti Philadelphia, Chicago, dan Los Angeles.

Gerakan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah lingkungan hidup, mendorong pemerintah AS untuk membentuk Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency/EPA) pada akhir tahun yang sama. Langkah ini juga diikuti oleh pengesahan berbagai undang-undang penting terkait udara bersih, air bersih, dan spesies langka.

Setelah sukses di Amerika Serikat, Hari Bumi mulai mendapatkan perhatian internasional. Pada tahun 1990, peringatan ini menjadi gerakan global dengan partisipasi lebih dari 200 juta orang di 141 negara. Kemudian, pada tahun 2009, Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi menetapkan 22 April sebagai Hari Bumi Internasional melalui resolusi Majelis Umum.

Hari Bumi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Peringatan ini menjadi ajakan bagi individu dan komunitas untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga dan melestarikan planet kita.​

Pada tahun 2025, tema Hari Bumi adalah "Kekuatan Kita, Planet Kita" yang mengajak masyarakat global untuk mendukung energi terbarukan seperti panas bumi, angin, bioenergi, dan tenaga surya. Tema ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Di Indonesia, Hari Bumi diperingati dengan berbagai kegiatan seperti penanaman pohon, kampanye kebersihan, dan edukasi lingkungan. Pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum turut serta dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga bumi. Peringatan ini juga menjadi momentum untuk mendorong kebijakan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan semangat Hari Bumi, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk melakukan perubahan positif demi keberlanjutan Bumi bagi generasi mendatang.


Penulis: Azkia Aini F.

Editor: A. H. Ghibran



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama