BEWARAPERS.ID, Bandung - Widodo Muktiyo selaku Anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengatakan bahwa terdapat 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang menjadi dambaan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan. Berbagai keunggulan menjadi daya tarik PTMA yang dipandang oleh para calon mahasiswa baru.
Dalam Focus Group Discussion yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Widodo Muktiyo menyampaikan bahwa 83 PTMA yang ada di Pulau Jawa saat ini sudah bisa dikatakan unggul.
Dirinya pun mendorong UM Bandung untuk segera menyusul para PTMA lainnya mencapai akreditasi unggul, saat ini UM Bandung terakreditasi Baik Sekali di BAN-PT. ”UM Bandung juga harus bisa menjadi unggul juga mengikuti PTMA yang lain,” ucap Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (06/06/2024).
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan atau AIK menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Muhammadiyah, berbeda dengan perguruan tinggi pada umumnya. ”Al-Islam dan Kemuhammadiyah ini menjadi sistem nilai kepribadian yang tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk para dosen,” jelasnya.
Baca Juga: Fegent Menjadi Wadah Mahasiswa Manajemen dalam Berkreasi dan Mengeksplor Diri
Dalam melakukan pengelolaan kampus, khususnya terkait dengan branding, kata Widodo, para civitas yang ada di setiap PTMA harus bisa berpikir positif. ”Saat kita melakukan personal branding, ubahlah mindset kita untuk tidak menurunkan harga diri,” kata Widodo.
Di samping itu, dirinya juga menyampaikan bahwa sivitas kampus perlu memiliki rasa optimisme dan rasa senang ketika menjalankan aktivitas di lingkungan PTMA. ”Mari kita yakini bahwa kita bisa sukses karena kita adalah orang-orang yang penuh kompetisi dalam menjalankan amar makruf di kampus ini,” ajak Widodo.
Semangat Dalam Melakukan Promosi
Di akhir pembicaraan Widodo turut menyampaikan harapannya, dia mengatakan bahwa PTMA harus terus gencar melakukan promosi di mana pun dan kapan pun. Termasuk di media sosial yang saat ini banyak diakses jutaan masyarakat. Setiap civitas PTMA bisa membesarkan kampus masing-masing hanya dengan menggunakan media sosial.
Baca Juga: Mahasiswa HKI UM Bandung Raih Juara Harapan 1 di Lomba Musabaqah Hifzhul Hadist Nasional
Tak hanya itu, dirinya menghimbau kepada para civitas PTMA untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Setiap konten yang diunggah ke media sosial itu bersifat selamanya, jejak digital dapat diakses dan diketahui siapa pun.
”Kita harus hati-hati dalam menggunakan media sosial karena setiap jejak digital yang kita tinggalkan itu langgeng. Maka dari itu, para civitas harus memiliki kemampuan dalam bidang digital, seperti digital skill, culture digital, safety digital, dan etic digital. Dalam era digital ini mari sama-sama kita menjadi muslim yang mampu mengikuti dan beradaptasi dengan teknologi,” tandas Widodo.*
Editor: Daffa Sarja
Berita Terkait:
- Perkembangan Teknologi Yang Melesat : Menjadikan UM Bandung Bertekad Siapkan Generasi Yang Melek Teknologi
- Mengenal Tantangan Buah dari Revolusi Industri dan Perkembangan Zaman
- Relawan Kebencanaan Muhammadiyah Wilayah Barat Ikuti Pelatihan Jurnalistik Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik UM Bandung
- Perkaraa: Ucapan & Harapan